Sabtu, 13 Mac 2010

Bicara Si iBLiS dengan RASULULLAH S.A.W part IV

“Apa saja itu wahai mahluk terkutuk ?”, tanya Rasulullah SAW. Iblis pun menjawab: “Aku meminta-Nya agar aku mampu berserikat dengan anak-cucu Adam dalam harta kekayaan dan anak-anak mereka. Akhirnya Allah mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah SWT: “Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka”. (QS.Al-Isra:64). Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka aku ikut memakannya. Aku juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. 

Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan istrinya, maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka aku adalah temannya. Itulah maksud firman Allah SWT: “Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki”. (QS.Al-Isra?:64). Aku memohon kepada-Nya agar aku punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi. Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Aku memohon agar aku punya Al-Quran, maka syair adalah Al-Quranku. Aku memohon agar aku punya adzan, maka terompet adalah penggilan adzanku. Aku memohon kepada-Nya agar aku punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku. Dan aku memohon agar aku memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. Itulah maksud firman Allah SWT: ”Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”, (QS.Al-Isra?:27).

Rasulullah SAW berkata kepada Iblis: ”Andaikan tidak setiap apa yang engkau ucapkan itu didukung oleh ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu”. Lalu Iblis berkata lagi: ”Wahai Muhammad, aku memohon kepada Allah agar aku mampu melihat anak-cucu Adam, sementara mereka tidak mampu melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku mampu mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku mampu berjalan kemanapun sesuai kemauan diriku dan dengan cara bagaimana pun. Kalau aku mau dalam sesaat pun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku: ”Engkau mampu melakukan apa saja yang kau minta”. Akhirnya aku merasa senang dan bangga sampai hari Kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada orang yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari Kiamat”.

Iblis melanjutkan lagi: ”Aku memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat Isya. Andaikan tidak karenanya tentu manusia tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum menjalankan shalat. Aku juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah) dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak aku itu senantiasa membatalkannya dan dipamerkan ditengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahala. Sehingga yang tersisa hanya satu pahala. Sebab setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala. Aku punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang berada di majlis pengajian dan ketika khatib sedang berkuthbah. Sehingga mereka mengantuk dan akhirnya tertidur, hingga tidak mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya”.

Iblis melanjutkan lagi: ”Setiap kali ada perempuan keluar mesti ada setan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua setan itu kemudian berkata kepadanya:”Keluarkan tanganmu”. Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya.

Iblis melanjutkan lagi: ”Wahai Muhammad, sebenarnya aku tidak mampu untuk menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi aku hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan aku memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu aku tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat Syahadat. Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya. Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Allah. Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (Hujjah) Allah SWT terhadap mahluk-Nya. Sementara aku hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah sebagai orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya”.

Rasulullah SAW kemudian membacakan firman Allah SWT: ”Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia ummat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi Rahmat oleh Tuhanmu”. (QS.Hud:118-119). Kemudian beliau Nabi SAW melanjutkan dengan firman Allah SWT:”Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku”. (QS.Al-Ahzab:38).

Lantas Rasulullah SAW berkata lagi kepada iblis: ” Wahai Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih ingin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara aku akan menjaminmu masuk surga?”. Iblis menjawab: ”Wahai Rasulullah, Ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari Kiamat nanti. Maka Maha Suci Allah Yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khathib para penduduk Surga, Dia telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan aku sebagai tuan orang-orang celaka dan Khatib para penduduk Neraka. Aku adalah makhluk yang celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang aku beritahukan kepadamu, dan aku mengatakan sejujurnya”.

Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, Awal dan Akhir, Dhahir dan Bathin Dan semoga Shalawat dan Salam sejahtera tetap diberikan kepada seorang Nabi yang Ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan para Nabi.

Dikutip dari Syajaratul-Kaun, doktrin tentang pribadi manusia pilihan, Muhammad SAW, yang ditulis oleh Asy-Syaikh Al-Akbar Muhyidin Ibnu Arabi Abdullah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali Al-Hatimi Ath-Tha’i Al-Andalusia), 17 Ramadhan 560 H. 22 Rabi’uts-Tsani 638 H .

Semoga bermanfaat buat kita semua, para pengikut Rasulullah SAW, manusia pilihan, tuan para Nabi dan Khathib para penduduk Syurga. Semoga kita diberikan-Nya kemampuan dan ketebalan iman untuk mengikut Al-Qur'an & Al-Hadits, kemudian dihari berbangkit nanti oleh Allah SWT, kita digolongkan didalam barisan dan kelompoknya Nabi Muhammad SAW. Amin. 

Wallahuaklam Bissawab.

"Sesungguhnya Allah telah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu, agar kamu dapat mengambil pelajaran" (QS An Nahl 90). 

3 Comments:

crimson lady said...

terima kasih...

Tanpa Nama said...

It ?is healthy!

EryTaleb said...

sama sama...;)